Dirjen PAUD Dikdasmen Kemdikbudristek, Iwan Syahril berdialog dengan Guru Penggerak se-Kabupaten Pangkep (Foto: Muti/Jurnas.com)
Makassar, Jurnas.com - Puluhan Guru Penggerak se-Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) menuturkan kisah perjuangan mereka dalam kegiatan bincang bersama Dirjen PAUD Dikdasmen (PDM) Kemdikbudristek, Iwan Syahril, di Kantor Bupati Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Selasa (20/2).
Sebagian besar Guru Penggerak menceritakan pengalaman mereka mengarungi lautan selama berhari-hari, demi mengajar di berbagai pulau yang masuk dalam wilayah administrasi Pangkep.
Salah satu Guru Penggerak, Rismawati, bahkan menggunakan tunjangan sertifikasinya untuk membangun rumah di Pulau Balangcaddi yang berjarak 3-4 jam perjalanan, karena sempat harus berpindah-pindah tempat tinggal usai ditugaskan di pulau tersebut. Rumah itu pula kini dia gunakan untuk menampung Guru Penggerak lainnya asal daratan Pangkep.
"Saat awal bertugas di Pulau Balangcaddi, saya pindah-pindah dari rumah sakit ke rumah warga. Akhirnya, tergerak membangun rumah sendiri di pulau," tutur Rismawati.
Dari cerita Rismawati dan guru penggerak lainnya, Iwan menyebut Indonesia masih punya harapan untuk memperbaiki mutu pendidikan. Perjuangan para Guru Penggerak menandakan bahwa komitmen melakukan perubahan perlahan-lahan mulai melekat.
Menurut Iwan, seorang pemimpin perubahan harus memiliki pola pikir mau berubah. Perubahan tersebut tidak hanya dirinya sendiri, namun harus pula mengimbaskan kepada guru dan para siswa yang sebelumnya tidak memiliki keterbatasan akses.
"Nah ini menurut saya spirit yang sangat apa ya, fundamental dalam seorang memimpin perubahan dan kita melihat dari cerita-cerita yang tadi teman-teman juga bisa dengar sama-sama ya, Indonesia itu punya harapan," kata Iwan.
Kisah para Guru Penggerak, lanjut Iwan, juga menepis anggapan selama ini bahwa perubahan pendidikan di daerah menjadi salah satu kendala. Justru, mereka sanggup menaklukkan berbagai rintangan di tengah berbagai keterbatasan.
"Tantangan itu malah mereka ingin berbuat tulus. Tadi ada contoh dari ekosistemnya yang lebih senior malah menertawai gitu. Itu sesuatu hal yang sangat tidak mudah," ujar dia.
"Apa sih yang menggerakkan mereka untuk bergerak begitu? Ya itu ada sesuatu misi yang lebih besar dari diri mereka. Dan inilah pemimpin perubahan yang kita ingin hadirkan di setiap ekosistem," sambung Iwan.
Ke depan, Iwan menilai Guru Penggerak bisa menjadi aset yang berharga bagi pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah-masalah di bidang pendidikan. Sebab, mereka sudah teruji mencari solusi saat menghadapi tantangan di lapangan.
"Menurut saya jadi bahan pertimbangan juga nanti kebijakan solusi apa sih yang perlu kita pikirkan dan regulasi harusnya mendukung solusi. Jangan regulasi malah jadi blocker. Contohnya linearitas," tutup dia.
KEYWORD :Guru Penggerak Ditjen PAUD Dikdasmen Kemdikbudristek Iwan Syahril